Sunday, March 16, 2014

PERMASALAHAN REMAJA MASA KINI
                                                     Oleh: Suhendra Saputra                        

Hidup bersosial merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu, baik usia dini, remaja maupun tua, dengan begitu dari hidup bersosial ini kita harus mampu menangkal sifat negative yang akan memberikan dampak buruk terhadap diri kita.

            Tidak sedikit dampak negatip yang ditimbulkan dari cara kita masuk kedalam suatu masyarakat atau kelompok serta organisasi, dari sinilah ketika kita memasuki kelompok tersebut, kita harus sudah siap untuk menangkal hal negative yang akan mempengaruhi hidup kita. Sehingga kita akan tau dimana kita harus menempatkan posisi pada wakt
u kita berada di dalammya. Oleh sebab itu ketika kita memilih untuk bergaul di dalam suatu kelompok, yang harus dilakuakn adalah memilih dengan teliti dan penuh pertimbangan dalam memposisikan dri kita.

            Permasalahan yang ditimbulkan hidup bersosial tidaklah sedikit, khususnya permasalahan yang dirasakan leh para remaja atau para pelajar setingkat SLTP dan SMA. Dari sini kita tahu bahwa permasalahan yang dihadapi oleh genersi penerus ini seperti telur di ujung pedang. Sehingga merekan akan mudah jatuh. Para remaja akan memilih jalan hidupnya, maka dari pilihan itulah mereka akan dipengaruhi hal negative dari kelompok yang dipilihnya.

            Permasalahan yang dirasakan oleh para remaja tidaklah sedikit, kita bisa melihat di media-media yang ada seperti pemberitaan tauran antar sekolah, penyalah gunaan obat-obatan terlarang sex bebas dan lain-lain. Permasalahan ini bukan hanya berada disuatu daerah tertentu yang kebetulan masuk kedalam media masa, akan tetapi disekeliling kita para remaja patut untuk diperhatikan. Karena tidak sedikit dari mereka melakukan hal tersebut.

            `masalah dan masalah yang publikasikan oleh media masa terhadap kenakanlah remaja saat ini, dengan begitu, untuk mengurangi hal tersebut peran orang tua dalam mendidik dan memperhatikan prilaku serta pergaulan yang dipilih oleh anak harus diperhatikan secara sungguh-sungguh, karena pada dasarnya sifat yang dimiliki oleh remaja saat ini banyak ditimbulkan oleh pengaruh dari pergaulannya.

            Permasalahan dari hal terkecil hingga terbesar harus dipahami oleh orang tua dan guru dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik. Permasalahan itu diantaranya:
  1. Masalah Belajar
  2. Uang jajan yang kecil
  3. harus menghapal pelajaran yang banyak dan berbeda-beda
  4. jauh dengan teman dekat
  5. sulit untuk mendapatkan teman special
  6. keluarga yang broken home
  7. tidak dituruti apa yang diinginkannya.
Dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang dirasakan oleh remaja, khususnya para pelajar. Dengan demikian dari permasalahan itulah terkadang mereka putus asa dan memilih untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh hokum dan agama.
            Dari sini kita tahu bahwa permaalahan yang dihadapi oleh para remaja harus dilakukan secara teliti, karena diusia inilah kelabilan mereka masing tinggi, dari kondisi tersebut mereka muudah sekali untuk dipengaruhi oleh pihak yang akan memanfaatkannya, dengan demikian orang tua dan guru haruslah menyikap permasalahan-permasalahan itu dengan cepat.

            Saat-saat remaja adalah saat mencari jati diri, dimana para remaja akan memilih dan mencari dimana mereka harus menempatkan posisi dirinyamaka dari itu orang tua dan guru harus memberikan pemahaman tentang pergaulan yang baik dan menyenangkan.

Mahasiawa sekolah guru Indonesia dompet dhuafa
Pendidikan Awal Kemajuan
OLEH : SUHENDRA S
         Pendidikan adalah kekuatan untuk merubah bangsa ini, kalau kita melihat kebelakang, telah nyata adanya perubahan, baik mengenai sarana dan prasarana maupun tekhnologinya. Tetapi kalau kita memandang kedepan, kita masih berada dibelakang, PR kita semua adalah bagaimana kecepatan kita biasa bertambah untuk mengejar Negara lain. Apa PR yang dimaksud? Jelas PR yang akan menimbulkan kecepatan untuk mengejar adalah pendidikan.

            SDM yang professional, sangatlah ditentukan dari pendidikannya. Takan ada SDM yang mampu bersaing dengan SDM yang lain apabila mengabaikan pendidikan. Setiap Negara berkembang memiliki cita-cita untuk menjadi Negara maju, berbagai cara telah dilakukan, baik dengan cara merubah proses pendidikan, menciptakan lapangan pekerjaan, dll.
            Negara maju adalah Negara yang diimpikan Indonesia, apakah proses pembelajaran yang ada di Indonesia mampu menciptakan Negara kita menjadi Negara maju? Itu pertanyaannya, kalau memang belum, apakan perlu adanya perubahan untuk pendidikan? Kalo perlu, siapa yang merubah?
            Negara Indonesia adalah milik kita bersama, kita hidup didalamnya, kita belajar didalamnya, dan tanggung jawab kita semua untuk menggapai mimpi menjadikan Indonesia Negara maju. Banyak yang meski diperbaiki, salah satunya adalah SDMnya. Kalau SDMnya baik, maka otomatis semua yang ada di Indonesia pasti dapat ditaklukan, baik dengan meningkatkan SDA yang  bermutu,  menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran,dll.
yang meski dimiliki oleh pendidikan untuk menjadikan SDM professional adalah
  1. Guru yang professional dan penuh tanggung jawab
  2. siswa dan mahasiswa yang tak patah semangat dalam belajar
  3. sarana dan prasarana yang menunjang proses pendidikan
  4. Pemerintah, keluarga dan sekolah yang selalu mensuport dan mendukung
Apakah keempat aspek diatas sudah ada disetiap sekolah? Jelas tentu sudah ada, tetapi tidak untuk seluruh sekolah, sekolah yang sudah memadai dan memiliki siswa yang berpotensi, memiliki sarana yang menunjang, itu akan menciptakan siswa yang berpotensi . Tetapi di sekolah yang lain terdapat siswa yang kurang pintar, sarana yang tidak memadai, itu akan menciptakan siswa yang kurang potensi. yang pintar tambah pintar yang bodoh tambah bodoh. Betapa sayangnya siswa yang memiliki semangat dalam belajar tak pernah merasakan proses pembelajaran yang sebenarnya.
 Mungkinkah seluruh sekolah memiliki keempat aspek yang ada diatas? Itu PR yang meski di pegang dan dilaksanakan.
Awal bulan dan tahun 2011 adalah awal kemenangan, marilah kita semua belajar dari kesalahan dan mempertahankan apa yang sudah kita genggam, optimis dan tetaplah optimis untuk menggapai semuanya.

Mahasiswa Universitas mathla’ul Anwar
FKIP Matematika semester III



MENUJU INDONESIA SEJAHTERA
Oleh : Suhendra Saputra
Kesejahteraan masyarakat merupakan dambaan semua kalangan dari masyarakat atas sampai masyarakat bawah, se
trategi dan cara banyak di rencanakan dan didesain sedemikian rupa untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Para pelajar yang melibatkan dirinya kedalam suatu lembaga untuk dapat membangun negara, Mahasiswa yang dimana pada dasarnya memiliki fungsi dalam pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang dimana dari ketiga dasar tersebut merupakan Tridarma Perguruan tinggi yang bertujuan untuk mencapai pendidikan Nasional, disamping itu pula sering kita dengar dan lihat mahasiswa memperjuangkan hak-hak masyarakat dalam aksi-aksinya baik didepan lembaga pemerintahan daerah, propinsi atau Nasional.

Tidak hanya sebatas Pelajar dan Mahasiswa, para Karyawan, Pekerja, Buruh, Petani, Pedagang, Nelayan dan lain sebagainya yang terus mencari setrategi untuk mencapai pemasukan atau penghasilan yang lebih besar, dan pada intinya bertujuan untuk mensejahterakan, terutama keluarganya.

Para pejabat pemerintah tidak sedikit yang memikirkan cara untuk mencapai tingkat kesejahteraan ini, terkadang tidak sedikit masyarakat yang hanya memandang segelintiran pejabat yang dimana pendidikan spiritual dan akhlaknya belum terpenuhi, sehingga melakukan pelanggaran hukum seperti korupsi dan lain-lain.

Lembaga pemerintahan dari pusat sampai daerah turut serta merencanakan proses pembangunan yang dimana perencanaan ini mudah-mudahan dapat memberikan dampak positip terhadap perekonomian rakyat, tidak hanya itu perencanaan yang sudah dianggarkan dana atau alokasinya supaya dipantau dan diperhatikan, agar proses pembangunan lebih teratuh dan jelas. Tidak hanya pembangunan dalam sarana dan prasarana seperti jalan, jembatan, dll akan tetapi pembangunan yang lebih terarah pada peningkatan Sumber Daya Manusi (SDM) lebih diperhatikan, karena bahwasannya, dari sinilah bangsa ini akan menjadi bangsa yang bermartabat.
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman yang luar biasa indahnya, dan keragaman ini tidak ditemukan di Negara manapun di belahan dunia, dari keragaman inilah yang dijadikan sebagai tolah ukur bahwasannya Indonesia merupakan Negara yang harmonis dan damai, walaupun dari kedamaian ini tidak sedikit rakyatnya merasakan kesengsaraan, seperti kelaparan, kemiskinan, pengangguran, putus sekolah dan yang paling mengecewakan banyak uang Negara atau uang rakyat dinikmati oleh segelintiran pejabat, dari kasus bank centuri yang belum usai sampai saat ini, penggelembuangan pajak oleh gayus tambunan, nyanyian Nazarudin yang belum selesi-selesai, dan saat ini media mempublikasikan kembali kasus Nunun Nurbaeti yang berpura-pura sakit atau hilang ingatan. demikianlah kondisi bangsa Indonesia saat ini.

Selain keragaman yang merupakan ciri khas indonesia, Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah pun merupakan kekayaan bangsa idonesia yang tiada tara nilainya, kekayaan ini diberikan Allah SWT untuk dimanfaatkan dan dikelola tanpa merusak lingkungan yang ada.

Dari kekayaan alam inilah yang dijadikan sebagai kehidupan yang sesunguhnya oleh masyarakat. “ Kekuatan bangsa Indonesia saat ini terletak pada pengelolaan Sumber daya Alam” Ujar bapak Akbar tanjung mantan ketua MPR RI, yang di ucapkan ketika mengisi materi di acara Saresehan Nasional Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) NASIONAL, di Universitas Gajah Mada Yogyakarta November 2011.

Jadi memanfaatkan dan mengelola Sumber daya Alam ini merupakan salah satu perwujudan untuk kesejahteraan rakyat. Seperti menamam pohon ditanah yang tandus, menanam sayur-sayuran di pot-pot atau halaman rumah bagi yang tidak memilii lahan, menanam beribu-ribu pohon seperti para pencinta alam, sampai menemukan sesuatu yang dapat meningkatkan hasil pertanian.

Tidak hanya sebatas itu, kekayaan mineral seperi, Minyak bumi, Emas, Batu bara, Timah dan masih banyak lagi kekayaan alam Indonesia yang masih terpendam, walaupun pada kenyataannya semua dikuasai oleh perusahaan asing, sehingga Indonesia hanya menerima pendapatan pajak yang jauh sekali dari pendapatan perusahaan.

Mengingat dari UU yang telah dijadikan sebagai dasar Negara RI yang dimana pada kenyataannya UU tersebut tetap dilanggar, “ Segala yang ada didarat, laut dan udara di indonesia sepenuhnya milik negara Indonesia” apakah kita lupa dengan kalimat tersebut yang dipelajari di mata pelajaran kewarganegaraan ketika masa SLTP?, pada kenyataannya Indonesia tidak dapat mengelak dalam merebut kekayaan yang ada didalamnya, seperti yang sudah masyarakat kenal bertahun-tahun dengan pertambangan Emas Di Papua sana yang biasa kita kenal dengan PT Proport.Tbk  Tidak hanya merugikan rakyat Indonesia akan tetapi dampak terhadap lingkunganpun sungguh tidak diperhatikan.

Ketika masyarakat memperhatikan kondisi alam yang ada, Tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, akan tetapi dapat memperkecil damapak Pemanasan Global, dengan demikian dari kesadaran masyarakat itulah dalam mewujudkan kesejahteraan.

Kesejahteraan yang dicita-citakan oleh masyarakat, bangsa dan Negara haruslah ditopang dan didukung oleh semua kalangan, tidak hanya intansi pemerintah, akan tetapi perusahaan suasta, lembaga pendidikan, petani, karyawan, pedagang, mahasiswa, pelajar dan lain sebagainya, karena tujuan ini merupakan tujuan bersama yang meski di laksanakan bersama pula.


Mahasiswa Universitas mathla’ul Anwar Banten
FKIP Matematika sekaligus
Ketua umum LDK Robbani UNMA 2011-2012


MEMBUKA JENDELA KESUKSESAN DENGAN MEMBACA
Oleh : SUHENDRA S
Setiap Manusia pasti menginginkan kesuksesan atau kebahagiaan dimasa mendatang, fakta membuktikan, seluruh siswa datang kesekolah menginginkan dimasa mendatang menjadi manusia yang berguna atau bisa dikatakan dengan kesuksesan, baik sukses dalam pekerjaan, berguna bagi masyarakat, dapat menciptakan sesuatu yang baru dan lain-lain.
            Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang di ciptakan oleh Allah SWT dengan kesamaan derajat, hanya saja yang membedakannya adalah diri kita sendiri, baik atau kurang baik dan sempurna atau kurang sempurnanya diri kita atau orang lain tergantung persepsi diri kita sendiri.
            Kesuksesan adalah cita-cita tertinggi bagi semua orang, hanya saja untuk menggapai kesuksesan itu membutuhkan proses dan kerjakeras yang sungguh luar biasa, tidak ada sejarahnya orang yang mencapai keberhasilan dengan tidur-tiduran dikasur yang empuk, bermain sampai tidak memperhatikan waktu, malas-malasan, dan lain-lain. Pada dasarnya kehidupan yang diberikan oleh Allah SWT  adalah sama, sama memiliki waktu 24 jam dalam sehari, sama dapat melakukan hal apapun, hanya saja yang membedakannya adalah kemauaan yang ada pada diri kita sendiri.
            Kesuksesan kuncinya adalah membaca dan gudangnya adalah buku, hebat dalam perkataan, pintar dalam menjawab, tau dalam informasi, dll , kita dapat mengetahui  buku yang dibaca dari perkataannya.
            Membaca adalah proses yang utama untuk membuka jendela kesuksesan, tanpa membaca kita akan memiliki banyak hambatan untuk menjalankan kehidupan dizaman modern saat ini. Orang yang rajin membacapun belum tentu mereka mampu mengapresiasikan hidupnya dengan benar, apa lagi yang jarang membaca, tentu akan sulit menjalani kehidupan sesuai dengan perkembangan zaman, apa lagi yang buta hurup atau tidak dapat membaca, penulis tidak dapat memberi komentar untuk yang satu ini.
            Masihkah disekeliling kita terdapat orang yang belum bisa membaca? Tidak ada yang tidak bisa  didunia ini, yang ada hanyalah orang yang tidak memiliki keinginan untuk bisa, jangan ragu-ragu  kita sebagai orang yang mampu membaca untuk membantu saudara – saudara atau kakek - nenek kita untuk belajar membaca. Karena patut kita sadari kalau kita berada diposisi mereka, dunia dizaman sekarang ini akan terasa sulit untuk masuk kedalamnya.
            Sudahkah kita setiap hari meluangkan waktu luang kita untuk membaca? Banya kendala-kendala yang membuat kita tidak semangat untuk membaca. Diantaranya adalah

1.      Kesibukan kita dalam beraktifitas
dengan sibuknya kita menjalani aktifitas sehari-hari kita, terkadang tidak ada waktu untuk menyempatkan membaca, sehingga kita selalu di mainkan oleh pekerjaan kita, padahal seharusnya yang memainkan pekerjaan itu adalah diri kita sendiri.
2.      Tidak adanya buku yang kita butuhkan
 menurut salah satu Dosen “Seseorang akan gemar membaca serta mudah memahami bacaan yang dibacanya tergantung buku atau tulisan yang dia baca, kalau tidak bisa berbahasa inggris jangan membaca Koran yang semua bacaannya berbahasa inggris, pasti tidak ada hasilnya, yang ada hanyalah bingung dan pusing”.
3.      Lingkungan
Lingkungan yang kurang baik akan membuat kita tidak semangat untuk membaca, kalau kita hidup dilingkungan yang Islami, maka kita akan masuk kedalamnya, kalau kita hidup disuatu daerah yang terpencil, maka kita akan terkena dampaknya. Begitu juga dengan membaca.
Kita akan mendapat manfaat dari bacaan yang klita baca, baik di kemudian hari, ataupun disaat yang tidak pernah kita duga.
Sudahkah kita mampu memahami bacaan yang kita baca?  Kesulitan untuk memahami bacaan yang kita baca adalah hal yang harus kita hilangkan, karena kalau kita memiliki masalah tersebut, kita tidak akan pernah memperoleh sesuatu dari apa yang kita baca.
 Pada dasarnya kita membaca ingin mendapatkan informasi atau ingin menambah pengetahuan kita, akan tetapi terkadang dari bacaan yang kita baca sulit untuk kita pahami, mengapa bisa terjadi demikian? Penulis merasakannya bahkan sering terjadi. Penulis sadari, ketika bacaan yang terlalu banyak yang dibaca, maka perlahan lahan bacaan yang sebelumnya menghilang, untuk itu bacaan yang kita baca sedikit asalkan ada hal yang kita peroleh, dari pada banyak bacaan yang kita baca, tetapi satupun tidak ada yang dapat kita ingat.
Membaca adalah suatu kewajiban yang harus kita lakukan, tanpa membaca  kita tidak akan memiliki kunci untuk membuka jendela kesuksesan. Sesuai dengan ayat pertama yang Allah SWT turunkan yaitu “Iqro” yang artinya “Bacalah”, banyak buku-buku atau tulisan - tulisan yang akan memberikan kita pengetahuan serta informasi. Sukses atau tidaknya diri kita tergantung dengan apa yang kita lakukan, kalau kita ingin menjadi orang yang luar biasa, kita harus melakukan yang orang lain tidak melakukannya.    
Penulis adalah ketua syiar LDK Robbani UNMA
Mahasiswa FKIP Matematika semester IV
Universitas Mathla’ul Anwar


PERAN PERGURUAN TINGGI DI PANDEGLANG
Oleh : SUHENDRA S
            Pendidikan adalah suatu wadah, dimana setiap manusia memiliki keinginan untuk berperan penting didalamnya. Pendidikan merupakan kunci suksesnya atau majunya suatu wilayah bahkan Negara sekalipun, Tanpa pendidikan suatu Negara tidak akan pernah maju sampai waktu yang tidak di tentukan. selain untuk memajukan suatu Negara, pendidikanpun memiliki peran yang sangat penting yaitu untuk mensejahterakan indipidu, keluarga dan masyarakat.
            Sekolah adalah tempat Peserta didik menuntut ilmu, tanpa adanya sekolah, maka tidak ada pendidikan, dikarnakan pada umumnya orang menuntut ilmu itu adanya disekolah. Dengan bersekolah, manusia akan menjadi lebih baik, baik dalam Intelektualnya, emosionalnya ataupun spiritualnya.
            Pandeglang adalah wilayah agraris, dimana potensi yang ada dipandeglang sendiri adalah di bidang pertanian dan pariwisata. pencaharian masyarakat pandeglang sendiri di dua bidang ini belum begitu totalitas, buktinya pandeglang belum mampu menghasilkan hasil pertaniannya secara maksimal, jangankan untuk di eksport ke luar daerah, untuk didalamnya saja masih membutuhkan eksport dari daerah lain.
            Bagaimana cara memajukan pandeglang kedepan di bidang pertanian dan pariwisata? Kita melihat kedaerah lain yang ada di propinsi Banten sendiri, contohnya cilegon, disana terdapat universitas tirtayasa yang bergelut dibidah tehnik, selain tempatnya yang begitu menunjang untuk proses pembelajaran ataupun praktikum, di cilegonpun terdapat banyak industrI-industri yang membutuhkan kerjasama dengan universitas yang bergelut dibidangnya.
            Bagaimana untuk dipandeglang sendiri? Apakah sudah ada perguruan tinggi yang bergelut di bidang pertanian dan pariwisata?  Andaikan saja fakultas pertanian yang ada di Universitas tirtayasa diposisikan dipandeglang sendiri, penulis yakin, akan luar biasa dampaknya terhadap perkembangan pertanian yang ada di pendeglang kedepan, Fakultas Tehnik di cilegon sudah bisa di adakan, mengapa tidak untuk fakultas pertanian di pandeglang.
            Peran perguruan tinggi untuk menciptakan generasi-generasi yang berbakat, bertanggung jawab dan memiliki kemampuan untuk mengapresiasikan hasill studinya sungguh diharapkan oleh seluruh elemen masyarakat, khususnya pandeglang sendiri. Banyak suatu penemuan – penemuan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penelitiannya yang disimpan didalam perpustakaan kampus, padahal hasil dari penelitiannya sungguh luar biasa kalau dapat dimanfaatkan hasilnya.
            Pandeglang memiliki potensi di bidang pariwisata, akan tetapi pengunjung ketempat pariwisata tidak begitu banyak, alasan yang dikemukakan oleh salah satu pengunjung adalah jalan untuk menuju ketempat pariwisata begitu rusak, sehingga kendaraan yang dipakai menjadi rusak pula, sesampainya datang ditempat pariwisata, bukannya istirahat dan menikmati liburan, malah pegal – pegal. Itulah keterangan dari salah satu pengunjung wisata dipandeglang. Jalan adalah salah satu sarana yang meski harus diprioritaskan pembangunannya, sarana yang satu ini begitu penting adanya, kelancaran ekonomi ataupun aktifitas masyarakat bisa ditunjang dengan jalan yang baik.
            Perguruan tinggi yang ada di Pandeglang belum begitu mampu untuk mengoptimalkan potensi yang ada dipandeglang sendiri, baik dibidang pertaniannya maupun dibidang pariwisata. Kalau dipandeglang sendiri ada perguruan tinggi di dua bidang tersebut, untuk kedepan penulis yakin pandeglang aklan lebih maju daripada saat ini.

Penulis adalah ketua syiar LDK Robbani UNMA
Mahasiswa FKIP Matematika semester IV
Universitas Mathla’ul Anwar
RODA PENDIDIKAN DI HARI KEBANGKITAN NASIONAL
Oleh : Suhendra Saputra
Kapal terbang diciptakan bukan untuk berdiam di bandara, Ia harus mengantarkan penumpang dengan masing – masing tujuan. Begitulah pendidikan meski adanya. Karna fungsi pendidikan itulah yang harus mampu mengantarkan generasi harapan menuju kemenangan. Akankah pendidikan mampu menunjukan harapan yang akan menjadikan rakyat Indonesia berbangga dengan bangsanya?
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwasannya pendidikan merupakan satu pintu gerbang untuk menuju bangsa yang berkarakter. Karena bangsa yang berkarakter diciptakan oleh rakyat yang berwawasan mendunia, rakyat yang memiliki wawasan ituini lah yang diciptakan melalui pendidikan.
Dewasa ini pendidikan telah mengalami proses yang cukup panjang dalam perkembangannya, dan menghasilkan kemajuan yang cukup besar walau tidak sedikit rakyat masih mengeluh kepada pemerintah untuk memajukan pendidikan, karena ketika kita melihat Negara Indonesia masih membenahi diri dalam proses pendidikannya. Tidak sedikit mahasiswa Indonesia menenpuh pendidikan dinegara asing seprti Mesir, Singapur, jepang, Amerika, dll. Tidak dipungkiri orang-orang yang memiliki uang banyak dan menjabat sebagai bos, pengusaha, artis, atau pejabat. Mereka menyekolahkan anaknya kelura negri, karna kemungkinan dipandang bangsa Indonesia belum mampu memberikan kualitas pendidikan yang diharapkan.
Penulis merasa banga dengan hidup di Indonesia. Karena Indonesia memiliki keunikan yang tidak dimiliki bangsa lain, seperti keragaman budaya, bahasa, agama dan lain sebagainya, walau dengan adanya keragaman Indonesia tetap rukun dan sejahtera. Dipandang dari sisi perguruan tinggi, Masih banyak perguruan tinggi atau sekolah menengah atas atau kejuruan yang popular dimata internasonal dan Indonesia memiliki itu, seperti ITB yang meluluskan orang-orang besar seperti Bj Habibi dll. Serta masih banyak lagi perguruan tinggi yang tidak kalah baiknya seperti UI,UNDIP, UNPAD, UGM, IPB, UNY dll.
Dewasa ini kita bisa melihat disetiap sekolah yang ada didaerah kita ini, semuanya melakukan perbaikan kearah yang lebih baik walaupun mengalami persaingan yang cukup ketat untuk mendapatkan peserta didik yang akan memasuki ke dunia pendidikan, karena saat ini sekolah mudah sekali ditemukan diberbagai tempat, terkadang tidak sedikit sekolah yang mencari siswa dengan susah payahnya.
Perkembangan pendidikan dibarengi dengan perkembangan bangsa. Pada hari KEBANGKITAN  NASIONAL ini, kita meski mengenang betapa kerja kerasnya guru-guru kita yang telah mengerahkan segala kemampuannya untuk mengukir mamusia-manusia yang bermutu. Karna dihari ini lah kita meski merasakan adanya dampak yang sangat signifikan dalam pembangunan bangsa ini,dan bangsa tidak akan pernah mengalami kemajuan tanpa adanya kemajuan di biang pendidikan, tidak usah  heran kalau pemerintah menganggarkan 25% APBD untuk pendidikan, walaupun dari 25% itu belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat dan sekolah, namun penulis berharap pemerintah mampu menyalurkan dana APBD dengan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan bangsa ini.
Kemarin kita baru tau sejuhmana bangsa ini berjalan, tapi sekarang kita meski tau mau dibawa kemanakah bangsa ini. Karna perkembangan secara global sungguh berdampak terhadap bangsa ini, bangsa yang meski dan harus mampu bersaing dikancah international, Karna perjalanan bangsa ini cukup panjang. Membutuhkan proses yang tidak gampang untuk mencapai impian bangsa ini.
Pada zaman Rosulullah SAW, kita mengambil pelajaran pendidikan yang diajarkan oleh rosulullah kepada Ali bin Abitholib dengan penuh kasih saying, sehingga mampu  membentk karakter Ali bin Abitholib yang berjiwa islami dan penuh kewibawaan. Rosullah SAW memberikan ilmu kepada kaum muslimin dengan penuh kasih saying, ketaatan serta pendekatan psikologi yang menyentuh hati, Umar bin khotob yang penuh kekerasan dalam jiwanya, luluh oleh perkataan lembut Rosulullah SAW. Sunggh indah pendidikan yang disampaikan dengan penuh pancara hati yang suci. Sungguh tauladan yang tak tertandingi di kehidupan ini.

Mahasiswa Universitas Mathla’ul anwar

Dan ketua LDK Robbani UNMA 2012 

Saturday, March 15, 2014

krisis moral du dunia pendidikan

Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Oleh : Suhendra Saputra
Munculnya kembali gagasan tentang Pendidikan karakter yang dahulu bernakan pendidikan budi pekerti harus diakui berkaitan erat dengan semakin berkembaangnya pandangan dalam masyarakat luas, bahwa Pendidikan Nasional dalam berbagai jenjangnya, khusus jenjang menengah dan tinggi  “gagal” dalam membentuk peserta didik yang memiliki karakter yang baik. Lebih jauh lagi, banyak peserta didik sering dinilai tidak hanya memiliki kesantunan, baik disekolah, di rumah maupun di lingkungan masyarakat, tetapi juga sering kita lihat baik secara langsung maupun melalui media. Para pelajar sering terlibat dalam tindakan kekerasan masal, seperti tauran.
            Banyak pakar atau ilmuan yang berpendapat bahwasannya, yang menjadikan kemerosotan Akhlak, Moral dan Etika para pelajar disebabkan gagalnya Pendidikan Agama di sekolah. Harus diakui, dalam batas tertentu, Pendidikan Agama memiliki kelemahan-kelemahan tertentu, sejak dari jumlah jam yang sangat minim, materi pendidikan Agama yang terlalu banyak teoretis, sampai dengan pendekatan Pendidikan Agama yang cenderung bertumpu pada aspek kognisi dari pada afeksi dan psikomotorik peserta didik. Dilihat dari kendala di atas, masalah-masalah  seperti ini, Pendidikan Agama kurang fungsional dalam membentuk Akhlak, Moral dan bahkan kepribadian peserta didik.
            Sejauh menyangkut krisis mentalitas dan ahlak pelajar, terdapat beberapa masalah pokok yang turut menjadi akar kreatif mentalitas dan moralitas lingkungan Pendidikan nasional (johar 1999). Petama, arah pendidikan telah kehilangan obyektifitasnya. Sekolah dan lingkungan tidak lagi merupakan tempat peseta didik melatih diri untuk bebuat sesuatu berdasarkan nilai-nilai Moral dan akhlak dimana mereka mendapat koreksi tentang tindakannya, salah satu baik-benar atau buruk terdapat keengganan lingkungan guru untuk mengatur peserta didik yang melakukan tindakan –tindakan peserta didik yang kurang pada tempatnya.
Kedua, Proses pendewasaan diri tidak berlangsung baik di lingkungan sekolah. Lembaga pendidikan kita cenderung lupa pada fungsinya sebagai tempat sosialisasi dan perkembangan mentalitas anak, selain berfungsi pokok untuk mengisi fungsi kognisi, afeksi dan psikomotorik peserta didik, sekolah sekaligus juga bertugas untuk mempersiapkan mereka meningkatkan kemampuan, merespon dan memecahkan masalah dirinya sendiri maupun orang lain. Dengan demikian terjadi proses pendewasaan peserta didik secara bertahap dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi secara bertanggung jawab.
Tiga, Proses pendidikan di sekolah sangat membelenggu peserta didik dan bahkan guru, proses belaja mengajar yang cenderung sangat ketat dan juga karena beban kurikulum yang sangat ketat, Akibatnya  hampir tidak tersisa lagi kurang bagi para peserta didik untuk mengembangkan imajinasi dan kreatifitas  Kognisi, Apeksi dan psikomotorik lebih parah lagi interaksi di sekolah setelah hampi kehilangan Human dan personal, jalannya proses pendidikan disekolah, hampir semua dengan interaksi manusia dipabrik yang akan menghasilkan produk-produk serba mekanistis dan robotik.
Empat, Beban kurikulum yang demikian berat, lebih paah lagi hampir sepenuhnya di orientasikan pada pengembangan arnah kognisi belaka. Dan pada ranah afeksi dan psikomotorik hampir tidak mendapatkan perhatian dalam pengembangannya, padahal pengembangan kedua ranah ini sangat penting dalam membangun akhlak, moral dan karakter yang baik.
Lima, Pada saat yang sama peserta didik dihadapkan kepada nilai-nilai yang serring bertentangan. Pada satu pihak mereka diajakan para guru pendidikan Agama untuk betingkah laku baik, jujur, hemat, rajin, disiplin dan lain-lain, tetapi dalam saat yang sama banyak orang di luar lingkungan sekolah justru melakukan tindakan yang berlawanan dengan hal sepeti itu.
Enam, peserta didik mengalami kesulitan dalam mencai contoh teladan yang baik dilingkungannya. Masalah yang dikemukakan diatas saling bekaitan satu sama lain dan sebab itu upaya mengatasinya tidak bisa secaa persial, bahkan dapat dikatakan pemecahan masalah itu dapat dilakukan oleh pihak pemerintah yang berwenang, agar dimana proses pembelajaan yang di lakukan oleh semua peserta didik diberikan kemudahan dalam menuntut ilmu baik untuk meningkatkan  prestasinya dan terutama dalam kepribadiannya.
Maka dari itu kita sebagai orangtua, guru atau masyarakan lebih memperhatikan pergaulan yang dilakukan oleh anak-anak kita, karena sebagian besar pengaruh negatif yang dilakukan pelajar bersumber dari lingkungan bermain mereka. Kita sebagai orangtua tidak meski membatasi bermain atau pergaulan mereka, karna sehawatir hawatirnya kita terhadap anak kita, kita meski memberikan ruang untuk mereka hidup bersosial, namun yang meski kita lakukan yaitu mengarahkan dan memantau mereka dalam lingkungan bermainnya
Aktifis Sekolah Guru Indonesia dompet dhuafa
.
Kecerdasan Anak Terenggut Oleh Tuntutan Kognitif
Oleh : Suhendra Saputra
Minggu-minggu ini kita disuguhkan berita tentang pembunuhan ade sarah yang dilakukan oleh teman dan mantan pacarnya sendiri, bukan hanya itu pemberitaan pun banyak menyoroti kenakalan para pelajar yang tak kunjung berhenti, baik tauran antar pelajar yang tidak sedikit diakhiri oleh kematian dan pemberitaan sex bebas yang tidak malu memperlihatkan aksi bejatnya itu kesosial media.
Ketika hal itu dilakukan oleh para pelajar, mau tidak mau pendidikanlah yang berperan penting dalam meminimalisir hal tersebut, karena hanya dengan jalan itulah para pelajar diberikan pemehaman mengenai prilaku yang seharusnya mereka lakukan.
Munif chatib dalam bukunya orang tuanya manusia mengatakan bahwa “ sistem pendidikan kita masih menitik beratkan pada kemampuan kognitiof anak. Selama ujian nasional dengan model pilihan ganda masih berfungsi menentukan kelulusan mereka, berapapun persentasenya secara langsung telah menghilangkan kemampuan psikomotorik dan afektif yang lebih luas dan bernilai. Parahnya orangtua malah terkena sindrom kognifit sebagai simbol keberhasilan belajar anak.” Itulah realita yang ada pada lingkungan pendidikan kita saat ini.
 Sebagian orang tua lebih senang ketika nilai matematika atau IPA anaknya memperoleh nilai yang besar dibandingkan ketimbang anaknya memiliki bakat menggambar , music, menari atau pemain sepak bola. Bahkan tidak jarang anak dilarang bermain dengan teman-temannya dalam permainan catur, bola dll demi waktunya untuk belajar, padahal mereka selama disekolah sudah banyak meluangkan waktunya untuk membaca dan belajar, namun orangtua belum merasa lega hatinya ketika belum melihat anaknya duduk manis di meja belajar dengan memegang buku pelajarannya.
Sekolah masih menitik beratkan dalam menggali kognitif anak, sehingga keterampilan atau psikomotorik siswa terbunuh oleh tuntutan kurikulum dan ditambah dengan ujian nasional yang menjadi momok bagi siswa, guru, sekolah dan orang tua siswa. Dampak dari itu waktu yang dimiliki siswa kelas tiga tingkat SMA habis oleh kegiatan untuk menggali kemampuan kognitif mereka, padahal kita ketahui bahwasannya setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda. Dampak dari apa yang terjadi disaat mereka lulus dari sekolah ketika terjun kedunia kerja, bisa kita lihat anak muda yang seharusnya memiliki semangat untuk mengembangkan potensi dirinya malah bekerja yang tidak sesuai dengan potensi yang mereka miliki, bahkan dikarenakan tuntutan keluarga dan dirinya sendiri, maka pekerjaan apapun akan dialakukan.
Apa yang kita lihat dari fakta di atas, ternyata kemampuan kognitif belum bisa memberikan dampak bagi siswanya, bahkan kemampuan psikomotoriknya pun terabaikan dan hilang ditelan waktu. Ketika kita melihat pada kecerdasan yang dimiliki manusia yang dimana orangtua, guru, bahkan pembuat kebijakan sekalipun belum begitu menyadari akan hal tersebut.
Menurut Dr. Howard Gardner, penemu teori multiple intelligent bahwasannya kecerdasan manusia terbagi pada delapan kecerdasan, pertama kecerdasan linguistik/ verbal yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menggunakan bahasa atau kata-kata secara efektif. Biasanya seseorang yang memiliki kecerdasan linguistic ini memiliki passion menjadi seorang pengajar, pengacara, politikus, wartawan, presenter, penyiar, marketing, sales dll.
Kedua kecerdasan logis / matematis yaitu kemampuan yang dimiliki sesorang dalam menggunakan angka-angka dan penalaran logika dengan baik, biasanya mempunyai minat yang besar untuk bereksplorasi dan bertanya tentang berbagai phenomena serta menuntut jawaban yang logis. Biasanya orang yang memiliki kecerdasan ini memiliki passion menjadi seorang dokter, pengacara, akuntan, programmer, insinyur, banker, analis keuangan dll.
Ketiga kecerdasan visual / spasial yaitu kemampuan berpikir 2 atau 3 dimensi, termasuk pemahaman akan bentuk ruang dan ruang serta hubungan antar benda dalam ruang, memiliki kepekaan akan arah atau lokasi tertentu. Biasanya orang yang memiliki kecerdasan ini mereka memiliki passion menjadi arsitek, designer, seniman, fotografer, perancang tata kota dll.
 Keempat kecerdasan kinestetik yaitu kemampuan untuk menggunakan gerak tubuh atau bergerak dengan ketepatan tinggi dan mengekspresikan idea atau perasaan dengan gerakan tertentu. Biasanya orang yang memiliki kemampuan ini memiliki passion sebagai atlet, penari, pemeran pantomime, actor, tarainer, pramugari dll.
Kelima kecerdasan musikal yaitu kemampuan untuk memahami, mengapresiasi, memainkan dan menciptakan musik serta memiliki kepekaan akan ritme, melodi atau nada. Biasanya orang yang memiliki kemampuan ini memiliki passion menjadi seorang penyanyi, pencipta lagu, pemusik, composer, guru vocal, dirigen, dll.
Keenam kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untuk menjalin hubungan (berkomunikasi) dengan orang lain, memahami kebutuhan dan prilaku orang lain, mengenali perasaan dengan jeli, bekerja sama, pandai membangun kepercayaan dan mempertahankan hubungan positif. Orang yang memiliki kecerdasan ini berpotensi memiliki passion seorang pengajar, pebisnis, communication, public relation, konsultan, pekerja social, actor, rohaniwan, politikus dll.
Ketujuh kecerdasan intrapersonal yaitu kemampuan memahami, menganalisis dan merefleksikan diri sendiri, mengenali kekuatan dan keterbatasan diri sendiri, serta menyadari perasaan, keinginan, harapan dan tujuan hidup. Orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal ini memiliki passoin seorang pelatih, pengajar, penulis, konselor, psikolog, rohaniwan, enterprener dll.
Kedelapan kecerdasan naturalis yaitu kemampuan untuk memahami alam sekitar, mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan persamaan dan perbedaan karakteristik spesies flora dan fauna, secara efektif berinteraksi dengan alam. Biasanya orang yang memilii kecerdasan ini memiliki passion sebagai aktivis lingkungan hidup, ahli pertanian dan peternakan, spesialis budi daya hewan tertentu, pencinta alam, polisi hutan, dokter hewan, pengelola kebun binatang, pengusaha binatang peliharaan dll.
Maka dari itu kita sebagai guru atau orang tua harus memberikan ruang yang lebih kepada anak-anak kita dalam menggali potensi psikomotorik atau kreatifitas yang mereka miliki. Kesempatan inilah yang dibutuhkan mereka dalam mengekspresikan hidupnya, bukan memenjarai mereka diruang tertutup di depan meja belajarnya, karena setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Dari kecerdasan yang dimilikinya kita sebagai guru dan orangtua harus memahami kebutuhan mereka, dan kita tidak boleh memaksa mereka untuk belajar sesuai dengan yang kita inginkan, mungkin anak kita belajar sambil ayunan di depan rumah dan mendengar musik lebih cepat mereka pahami ketimbang mereka harus duduk berlama-lama di depan meja, karena mungkin anak kita memiliki kecerdasan kinestetik.
 Dari kecerdasan yang dimiliki manusia ternyata dalam kehidupan tidak hanya pintar atau cerdas dalam kemampuan kognitif dan kreatifitas, namun itu semua harus dilandasi oleh kemampuan afektif atau karakter yang baik. Menurut Eri Sudewo dalam bukunya carakter building mengatakan bahwa “pendidikan karakter lebih kepada penanaman akhlak yang baik yang dilakukan oleh guru atau orangtua kepada anak-anaknya”. Anak-anak lebih menurut ketika guru atau orangtuanya mencontohkan langsung di depan mereka, seperti guru menyuruh membersihkan kelas dengan sama-sama membantu siswa bekerja dengan menyapu atau membuang sampah, dan anak-anak lebih membangkan ketika guru atau orangtuanya menyuruh mereka namun guru atau orang tuanya tidak memberikan contoh yang baik.
Karakter yang baik itu dibentuk oleh lingkungan yang baik, karakter tertanam dalam diri anak sejak anak itu dilahirkan sampai mereka berusia remaja, dari usia tersebut peran orang tua sangatlah besar pengaruhnya dalam menanamkan ahlak kepada anak, sehingga setelah mereka memiliki pondasi yang kuat maka apapun yang menggoyahkan dirinya dia akan tetap berdiri tegak.
Menurut Ari Sudewo dalam materi yang disampaikannya pada stadium general sekolah guru indonesia dompet duafa mengatakan bahwa “kompetensi tanpa karakter itu rusak dan karakter tanpa kopetensi itu pincang. Kopetensi itu seperti pohon dan akar karakternya”. Maka dari itu kita sebagai guru atau orangtua harus mempunyai karakter yang baik yang bisa kita contohkan kepada anak kita, disamping itu kita meski memperhatikan pergaulan yang dilakukan oleh anak-anak kita, karena sebagian besar pengaruh positif atau negatip itu bersumber dari lingkungan bermain mereka. 

Aktifis Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa
Guru Mencetak Generasin Anak Bangsa
Oleh : Suhendra S
Seekor kucing yang mungil dipelihara oleh seorang pelatih atlit, Selama satu tahun kucing itu dilatih dengan baik, sehingga kucing ini mampu  menjadi  kucing yang pintar, larinya yang kencang dan mampu meniru gerakan manusia.
Begitupun dengan pembelajaran di sekolah,  guru sangatlah berperan penting untuk mencerdaskan kehidpan bangsa, terutama terhadap peserta didiknya. Kalau didalam film guru sebagai pemeran utama yang sangat berpengaruh didalam filem itu, bagus atau jeleknya film tergatung sipemeran utamanya.
Seorang guru merupakan panutan bagi peserta didiknya, ada pribahasa “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Seorang guru dipandang , ditaati dan dilaksanakan perintahnya apabila guru ini membimbing dan memberi tauladan serta perhatian terhadap muridnya, seorang siswa tidak hanya menginginkan belajar dikelas dengan seorang guru sambil mendengarkan ceramahnya, melainkan seorang siswa juga membutuhkan  perhatian dan kasihsayang dari seorang guru ketika ada masalah pada siswa tersebut.
Guru adalah selembar kertas yang didalamnya terdapat tulisan, kalau tulisan itu salah, maka akan berpengaruh jelek terhadap sipembacanya. Sedangkan kalau tulisan itu benar dan penting untuk diketahi, maka akan memperoleh pengetahan terhadap pembaca tersebut.
Kembali kecerita seekor kucing yang tadi, kucing ini mampu meniru gerakan dari sSeorang atlit, seekor kucing apabila dididik  dengan baik dan penuh tanggung jawab, maka hasilnya aka menciptakan seekor kucing yang pintar dan terlatih, apalagi  dengan manusia, tidak ada manusia yang bodoh,melainkan  hanya ada manusia yang malas.
                Seorang guru  apabila memberikan ilmu dengan materi yang kurang dan tanpa persiapan yang matang,  maka akan sangat berpengaruh terhadap muridnya, mereka tidak tahu kalau pelajaran yang diberikan gurunya itu salah, mereka hanya menerima apa yang telah diberikan seorang guru padanya.
                Kalau disetiap kelas terdapat guru yang tidak professional dalam menyampaikan materi ketika proses pembelajaran, maka seberapa banyak orang yang memperoleh ilmu yang salah, jelas akan perpengaruh negatif terhadap peserta didiknya.
Tidak sedikit seorang guru memegang mata pelajaran disekolah yang bukan ahlinya, seperti fakultas tarbiyah mengajar matematika, fakultas pertanian mengajar IPA dll. Pengaruh terhadap peserta didik sangatlah tinggi, kalau giru itu mampu dan pintar dalam mengajar dibidang apapun, tentu tidak ada masalah, akan tetapai terkadang setiap guru memaksakan diri untuk mengajar dikelas , maka sangatlah buruk hasilnya, seorang guru haruslah mengajar materi pelajaran sesuai bidang dan  kemampuannya.
                Guru haruslah mampu menguasai materi sebelum menganjar peserta didik, lebihbaik menunda proses pembelajaran dari pada belajar asal-asalan dan berakibat buruk terhadap peserta didiknya. Guru adalah gudangnya ilmu, terkadang seorang gurulah yang membenarkan dan menyalahkan tulisan atau soal-soal didalam buku pelajaran. Guru adalah panutan yang dapat menjadikan murid-muridnya memiliki pengetahan yang tinggi, trampil, kreatif, dan berakhlak. Disamping itu pula, guru adalah urat nadi dari kehidupan, tanpa seorang guru bangsa ini tidak akan memiliki pemimpin, karena dari seorang gurulah seorang Presiden, mentri, anggota MPR  dapat memimpin sekarang ini, semua orang pasti pernah memiliki seorang guru.
                Hargailah semua guru, karena berkatnyalah kita semua menjadi manusia yang memiliki keterampilan, kecerdasan, pengetahuan serta ahlak yang mulia. Tanpa mereka  kita semua tidak akan berada ditempat sekarang ini, ditempat yang penuh kenyamanan. Berkatnyalah kita berada di zaman tekhnologi sekarag ini.

Aktivis Sekolah Guru Indonesia Dompet dhuafa


dahsyatnya otak manusia

DAHSYATNYA OTAK MANUSIA
Oleh : Suhendra Saputra

Pernahkan anda memikirkan cara kerja otak? Bagaimana otak kita mampu menangkap informasi atau berita yang kita dengar,lihat atau kita rasakan?serta bagaimana otak kita berfungsi? Mungkin sebagian anda ada yang menjawb “ otak biar berjalan dengan fungsinya, ga usah repot-repot memikirkan”. Disadari atau tidak otak manusia merupakan pusat dari organ-organ yang berfungsi, otak ibarat matahari yang menjadi pusat tatasurya, dan kalo dalam tekhnolgi otak kita ibarat CPU yang mengendalikan seluruh jaringan computer. Komputer tidak akan bisa menampilkan apapun tanpa adanya CPU, ia adalah otak dari segala aktifitas computer, jika bagian ini rusak maka rusaklah computer. Itulh otak, yang memiliki kekutan untuk memerintah organlain untuk melakukan aktifitas atau dlam ilmu fisikan biasa kita kenal dengan usaha.

            Menurut biologi, otak manusia adalah jaringan lunak yang beratnya sekitar 0,5 Kg dan otak manusia berisi sekitar 100 miliar sel yang tersusun secara kompleks. Dri miliaran sel itulah otak bekerja untuk mengendalikan tubuh, mulai dari menerima rangsangan dari seluruh tubuh, sampai proses pemahaman, analisis, beradaptasi sampai dengan melakukan gerakan motorik.

            Otak memiliki fungsi yang sangat penting bagi manusia, otak manusia terdapat suatu zat biokemis yang disebut dengan neurotransmitter, yang berfungsi untuk mengirimkan pesan dari sel saraf ke sel saraf lainnya bersama sinaps, yang terbentuk bila pesan-pesan masuk ke otak adalah 10 pangkat satu triliun, ini merupakan kebesaran Allah SWT yang sangat luar biasa. Sebagai contoh, ketika seseorang sedang berjalan dn kemudian dengan cepatnyaa oang tersebut menghindari tusukan paku yang hamper tertusuk pada telapak kakinya, anda dapat melihat proses tersebut dengan respon yang sangat cepat, kemungkinan andapun sering mengalami itu. Itulah sekilas tentang kekuatan otak yang kita miliki.

Seorang filsuf dan ahli matematika dari prancis yang bernama Rene Descartes mengtakan bahwa “ aku berpikir, karena itu aku ada,tetapi kemudian siapakah aku? Seorang yang berfikirkah itu? Seseorang yang meragukan, mengerti, menguatkan, menolak, berharap, tidak berharap, juga berimajinasi dan memiliki persepsi-persepsi sensoris.”Dari perkataan Rene Descartes bahwa saya berfikir maka saya ada, saya tahu dan mungkin anda sadar bahwa banyak hal di dunia ini yang tidak bisa di rasionalkan. Tetapi yang penting anda tahu yang tidak dapat di rasionalkan itu apa. Dengan menyadari siapa yang anda pikirkan, anda lakukan, dan anda rasakan. Berarti anda sedang membangun kesdaran lebih luas dan dalam pada diri anda sendiri.

            Kita memiliki otak yang luar biasa, dari otak inilah kita dapat menghasilkan pikiran, anda dapat mengendalikan otak anda untuk melakukan hal apapun yang kita anggap baik dan mampu merubah kualitas diri kita. Ketika otak kita berfikir hal negative, maka pikiran kitanegative pula, dengan begitu tubuh kita akan melakukan perintah untuk melakukan hal negative dari otak kita. Begitupun ketika otak kita berfikir positif, begitulah otak manusia, dia adalah raja dari kerajaan tubuh, maka apapun yang dipikirkan oleh otak kita itlah yang akan kita lakukan. Salah satu contohnya, ketika anda duduk di sofa dan melihat majalah yang tergeletak diatas meja, tanpa disadari otak anda telah memerintahkan untuk mengambilnya, dan tanpa anda sadari anda melanjutkan perintahnya dengan membaca tulisan ini hingga selesai. Itulah otak yang menguasai seiap indifidu.

            Benarkah pikiran kita tidak terbatas? Kita mampu membuktikannya dengan memejamkan mata kita. Lalu kita pikirkan kita sedang berada dipantai yang sepi, disorehari yang hampit terbenam matahari. Lalu kita pindahkan pikiran kita dan kita rasakan kita berada di menara yang tinggi lalu kita melihat luasnya hamparan bumi, pohom-pohon, gunung-gunung yang menjulang. Itulah otak manusia tidak terbatas. Dengan waktu yang sangat singkat otak mampu memposisikan diri kita berada disuatu tempat yang kita inginkan.setiap hari otak kita pasti berfikir, tak ada waktu untuk beristirahat, ketika kita tdurpun otak terus berfikir lewat alam bawah sadar yang dikendalikan otak.

            Pikiranlah yang menghantarkan manusia menginjakan kaki di bulan, terbang melintasi cakrawala, sampai menciptakan tekhnolongi yang luarbiasa. Sekali lagi tidak ada batasan-batasan kekuatan ilahi, karena itu Allah SWT mendampingi pikiran manusia, Ia melarang manusia menggunakan pikirannya secara tidak terarah, Ia tidak meminta pikiran untuk memikirkan diri-Nya, karena ia tahu jika itu terjadi, maka pikiran akan menuhankan dirinya.

            Jika sekarang keadaan anda sedang optimis, itu karena anda mengatur pikiran anda untuk tetap optimis. Jangan salah paham bahwa kehidupan kita adalah karena diluar diri kita, tetapi kehidupan kita bahagi atau sedih adalah buah dari pikiran kita sendiri. Pikiran kita menghasilkan berbagai aksi dalam hidup kita. Karena itu, banyak orang yang mengatakan,”hati-hatilah dengan pikiran dan perkataan anda, karena ia sangat ampuh mempengaruhi diri anda”. Dan menurut Plato”Realitas diciptakan oleh pikiran, kita dapat mengubah kualitas kita dengan mengubah pikiran”.

            Dengan kekuatan Allah SWT kita serahkan sepenuhnya pikiran kita yang akan mengantarkan kita kejalan yang diridhoinya.

Mahasiswa FKIP Matematika semester VI
UNMA Banten.ekaligus sebagai ketua LDK Robbani UNMA